Karl Friedrich Gauss merupakan seorang ilmuwan yang pandai dalam bidang fisika dan juga dalam bidang matematika. Karl dilahirkan pada tanggal 30 April 1777 di Jerman. Gauss kadang sering dijuluki sebagai pangeran Matematikawan dan disejajarkan dengan Isaac Newton dan Archimedes. Kejeniusan Gauss terlihat sejak ia belum berusia tiga tahun.
Pada suatu ketika, ayahnya sedang menyiapkan gaji mingguan untuk para pekerja. Selama proses perhintungan, Gauss hanya berdiri mematung di sudut ruangan. Ketika ayahnya selesai menghitung, Gauss member tahu sang ayah bahwa terdapat kesalahan dalam perhitungan. Bukan hanya itu, Gauss pun memberitahukan jawaban yang sebenarnya. Setelah menghitung ulang, ayahnya pun tak percaya dengan kemampuan Gauss.
Bagaimanakah cara Gauss melukis sebuah segi tujuh belas? Permasalahan melukis segi tujuh belas ini telah menyusahkan Euclid. Akan tetapi, Gauss dapat menyelesaikannya dengan mudah. Gauss melukis sebuah segi tujuh belas dalam suatu lingkaran hanya dengan menggunakan balok segi empat datar dan jangka. Cara ini merupakan terobosan besar pada saat ini.
Ketika berusia 24 tahun pada tahun 1801, gauss memublikasikan karyanya yang pertama yaitu Disquisitiones Arithmeticae yang oleh banyak orang dianggap sebagai salah satu karya terbaik dalam bidang matematika. Pada buku itu, Gauss menyusun dan menjelaskan kajian teori-teori bilangan.
Gauss menemukan bahwa kurva Gussian merupakan dasar dalam pengembangan teori peluang, memberikan tafsiran bilangan kompleks secara geometris. Namun, selain dalam bidang matematika, Gauss pun memberikan kontribusi dalam bidang fisika. Gauss memberikan kontribusi terbesar dalam bidang fisika adalah dalam hal teori lensa. Gauss bersama dengan Wilhelm Weber memberikan kontribusi dalam bidang elektromagnetik serta menciptakan heliotrope dan bifilar magnetometer.
0 komentar:
Posting Komentar