Senin, 14 November 2011

THE GOLDEN RATIO

Golden ratio diperoleh dari pembagian satu angka dalam deret Fibonacci dengan angka sebelumnya.Angka Fibonacci memiliki satu sifat menarik. Jika kita membagi satu angka dalam deret tersebut dengan angka sebelumnya,akan didapat sebuah angka hasil pembagian yang besarnya sangat mendekati satu sama lain.Besar hasil pembagiannya mendekati satu sama lain dan bernilai tetap setelah angka ke 13 dalam deret tersebut.Sedangkan deret Fibonacci itu sendiri adalah deret yang terbentuk dengan masing-masing angka dalam deret tersebut merupakan hasil penjumlahan dari dua angka sebelumnya.
Bentuk dari deret Fibonacci itu adalah :
0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377
Sedangkan hasil pembagiannya, bernilai sama setelah angka ke-13 : 233/144 = 1,618 377/233 = 1,618 610/377 = 1,618 987/610 = 1,618..dst
Nilai 1,618 inilah yang dikemudian dikenal dengan Golden Ratio dan kemudian dilambangkan dengan Phi, dan jangan sampai keliru dengan pi=3.14..).



Setiap bagian tubuh manusia ternyata merupakan hitungan matematika. Believe it or not, Fibonacci numbers yang kita jumpai di buku Da Vinci Code, ternyata juga ada di tubuh kita sendiri. Bilangan Phi (1:1,61) adalah angka yang akan kita dapatkan setiap kali kita mengukur setiap inci tubuh kita.Coba deh perhatikan ruas jari tangan kita.
- Jarak antara ujung jari dan siku / jarak antara pergelangan tangan dan siku = 1. 618
- Jarak antara pusar dan bagian atas kepala / jarak antara garis bahu dan bagian atas kepala = 1. 618.
- Jarak antara pusar dan lutut / jarak antara lutut dan ujung kaki = 1. 618.
Bahkan kaki Anda juga menunjukkan phi. Kaki memiliki beberapa proporsi berdasarkan garis phi, termasuk: bagian tengah lengkungan kaki dan telapak kaki; bagian dasar garis dan ujung jempol kaki; bagian atas garis ujung dan bagian bawah jalur riwayat kaki.
Jari-jari kita memiliki tiga ruas. Proporsi dari dua bagian jari dengan panjang jalur riwayat juga menunjukkan rasio emas. Anda juga dapat melihat bahwa proporsi jari tengah terhadap jari kelingking merupakan rasio emas pula.
Total lebar dua gigi depan pada rahang atas dibagi dengan tingginya menghasilkan rasio emas. Lebar gigi pertama dari tengah dibandingkan gigi kedua juga menghasilkan rasio emas.

Allah berfirman dalam Alquran: “Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang. Dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu." (QS. Al-Infitar, 7-8)

Panjang wajah / lebar wajah = 1,681
Panjang mulut / lebar hidung = 1,681
Lebar hidung / jarak antara lubang hidung = 1,681
Jarak antara pupil / jarak antara alis = 1,681
Jarak antara garis bahu dan ujung atas kepala / panjang kepala = 1. 618

Paru-paru

Salah satu fitur dari jaringan bronkia yang membentuk paru-paru adalah bentuknya yang asimetris. Sebagai contoh, tenggorokan terbagi menjadi dua bronkus utama,yang pertama panjang (di sebelah kiri) dan yang kedua pendek (di sebelah kanan). Percabangan asimetris ini terus berlanjut ke subdivisi berikutnya dari bronki. Itu dipastikan bahwa pada seluruh percabangan ini proporsi bronkus pendek ke panjang selalu 1/1.618.

Rasio Emas pada DNA

Molekul yang mengandung informasi tentang seluruh sifat-sifat fisik makhluk hidup juga telah diciptakan dalam bentuk yang didasarkan pada rasio emas. Molekul DNA, cetak biru kehidupan, didasarkan pada rasio emas. DNA tersusun atas dua rantai heliks tegaklurus yang saling berjalinan. Panjang lengkungan pada setiap rantai heliks ini adalah 34 angstroms dan lebarnya 21 angstroms. (1 angstrom adalah seperseratus juta sentimeter.) 21 dan 34 adalah dua angka Fibonacci yang berurutan. 


Sumber : Ciptaan Allah dan The Golden Ratio

0 komentar:

Posting Komentar